Rabu, 29 Februari 2012

Resume Jarkom Pertemuan 2

OSI 7 Layer Model Referensi Untuk Jaringan Komunikasi

Open System Interconnection (OSI) model merupakan model referensi yang dikembangkan oleh ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) pada tahun 1984, sebagai kerangka konseptual standar untuk komunikasi dalam jaringan di seluruh peralatan yang berbeda dan aplikasi dengan vendor yang berbeda. Sekarang dianggap model arsitektur utama untuk antar-komputasi dan komunikasi jaringan internet. Sebagian besar protokol jaringan komunikasi yang digunakan saat ini memiliki struktur yang didasarkan pada model OSI. Model OSI mendefinisikan proseskomunikasi menjadi 7 lapisan, yang membagi tugas terlibat dengan memindahkan informasi antara jaringan komputer ke tujuh lebih kecil, kelompok tugas lebih mudah dikelola. Sebuah tugas atau kelompok tugas ini kemudian ditugaskan untuk masing-masing dari tujuh lapisan OSI. Setiap lapisan cukup mandiri sehingga tugas yang diberikan kepada setiap lapisan dapat diimplementasikan secara independen. Hal ini memungkinkan solusi yang ditawarkan oleh satu lapisan diperbarui tanpa merugikan mempengaruhi lapisan lainnya.


Tujuh lapisan dari model OSI dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
  1. lapisan atas (lapisan 7, 6 ​​& 5)
  2. lapisan bawah (lapisan 4, 3, 2, 1).
Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan umumnya hanya diimplementasikan dalam perangkat lunak. Lapisan tertinggi, lapisan aplikasi, adalah paling dekat ke pengguna akhir.
Semakin rendah lapisan model OSI menangani masalah transportasi data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan dalam hardware dan software. Lapisan terendah, lapisan fisik, paling dekat dengan media jaringan fisik (kabel, misalnya) dan bertanggung jawab untuk menempatkan data pada media.

Fungsi dari setiap Layer :

  1. Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
  2. Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi. 
  3. Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”. 
  4. Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
  5. Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. 
  6. Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error. 
  7. Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
Cara Kerja OSI Layer

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. Dari masing-masing layer mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan. Berikut adalah deskripsi singkat beberapa tugas dari masing-masing layer dari layer application sampai physical.